Foto: Dokumentasi Kominfo  

nusakini.com - Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian komunikasi dan Informatika RI, Dr.Ir .Ismail MT memberikan Keynote Speech dan sekaligus membuka Seminar yang diselenggarkanApnatel bekerja sama dengan Telkom bertema “Indonesia Broadband Business Innovation Through Sustainable Development of Fixed Broadband Industry“ di Hotel Bidakara, Birawa Assembly Hall, Selasa (14/3/2017).

Unsur-unsur untuk mencapai Indonesia Mobile Plan, yaitu Infrastruktur, aplikasi dan konten sertaapabilitas 5% dari pendapatan per kapita. “Saat ini kecepatan Broadband di Indonesia belum secepat pembangunan mobile education, untuk itu diperlukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tesebut”, ujar Ismail.

Selanjutanya Ismail mengatakan kebutuhan jaringan Fixed Broadband selain untuk memenuhi kebutuhan internet atau data perumahan, gedung, perkantoran, sentra bisnis juga dibutuhkan oleh jaringan seluler, yaitu untuk BTS-BTS. “Bagaimanapun jaringan kabel atau fiber optik kualitasnya masih lebih baik dan stabil dibanding satelit ataupun radio”.

Untuk itu PT Telkom membangun instalasi kabel rumah gedung sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan. Ujar Pramasaleh Hario Utomo VP Infrastucture Strategy dan Governance yang juga sebagai keynote speech pada seminar yang dihadiri oeh para pengusaha Telekomunikasi.

Dalam kesempatan yang sama, ketua umum Apnatel Triana Mulyatsa menjelaskan bahwa Indonesia Broadband Plan 2014-2019 dimana pemerintah telah menetapkan 5 sektor prioritas pembangunan Pitalebar yaitu e-Pemerintah, e-Kesehatan, e-Kesehatan, e-Logistik, dan e-Pengadaan. “Kita berharap ditahun mendatang ada peningkatan pembangunan yang signifikan, untuk itu pembangunan Broadband harus dilakukan melalui kerjasama antara Kominfo, Pemerintah Daerah, dan Telko”, ujarnya. (p/mk)